Gambar Sampul Bahasa Indonesia  · Bab 6 Cerita Inspiratif
Bahasa Indonesia · Bab 6 Cerita Inspiratif
Agus Trianto, Titik Harsiati , dan E. Kosasih

24/08/2021 11:52:39

SMP 9 K-13 revisi 2018

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

• Menyusun teks cerita inspiratif

• Menyajikan teks cerita inspiratif secara

lisan

• Menganalisis struktur retorika model teks cerita inspiratif

• Menganalisis ciri kebahasaan model teks cerita inspiratif

• Menyajikan hasil analisis model teks cerita inspiratif

Mengetahui dan memahami teks narasi:

• struktur retorika teks narasi

• ciri kebahasaan teks narasi

Bab VI

Menyusun

Cerita Inspiratif

Tujuan Pembelajaran

148

Kelas IX SMP/MTs

Bercerita dan mendengarkan cerita adalah kegiatan yang hampir disukai

semua orang. Di banyak kesempatan, di mana saja, siapa saja jika sudah

berkumpul pasti ada cerita yang disampaikan. Sekarang bercerita sudah

menembus batas ruang dan waktu. Bercerita dapat dilakukan di media sosial

di dunia maya.

Pada pelajaran tentang cerpen sudah dijelaskan tentang fungsi teks narasi

yaitu untuk menghibur dan mendidik. Cerita inspiratif merupakan bentuk

narasi yang lebih bertujuan memberi inspirasi kebaikan kepada banyak orang.

Cerita yang baik dapat menggugah perasaan, memberi kesan yang mendalam

bahkan dalam tingkat yang lebih tinggi mampu membuat seseorang berjanji

pada dirinya untuk menjadi seperti yang dibacanya. Cerita yang menginspirasi

seseorang berbuat lebih baik, lebih peduli, dan lebih berempati terhadap orang

lain.

Di seluruh dunia, cerita-cerita yang menggugah perasaan cukup banyak.

Ada yang berupa kisah nyata ada juga hasil rekaan atau kisah keteladanan dari

suatu budaya tertentu dari berbagai belahan dunia.

A. Mengidentifi

kasi Informasi Cerita Inspiratif

Inspirasi adalah percikan ide-ide kreatif (ilham) akibat hasil proses

belajar dan peduli kepada sekeliling kita. Cerita inspiratif biasanya dibuat oleh

seseorang yang sudah dalam taraf bijak. Orang bijak tidak selalu digambarkan

sebagai seorang kakek berjanggut putih, berjubah putih, dan memegang

sumber: http://www.howtoblogabook.com

Bahasa Indonesia

149

tongkat. Semua usia bisa saja memiliki

pikiran bijak. Bijak dapat dihasilkan

oleh pengamatan dan pengalaman yang menyentuh hati. Bijak juga dapat

dibentuk oleh perjuangan hidup yang keras dan penuh tantangan. Ada

seorang anak usia sekolah dasar yang selalu menabung separuh dari uang

jajannya dan setelah seminggu diberikan kepada orang yang menurutnya

memerlukan pertolongan. Bijak bisa ada pada siapa saja akibat berbuat baik.

Jangan remehkan perbuatan sekecil apa pun dan oleh siapa pun.

Ada seorang sahabat menuturkan kisahnya. Dia bernama Budiman.

Sore itu ia menemani istri dan seorang putrinya berbelanja kebutuhan

rumah tangga bulanan di sebuah toko swalayan. Usai membayar,

tangan-tangan mereka sarat dengan tas plastik belanjaan.

Baru saja mereka keluar dari toko swalayan, istri Budiman dihampiri

seorang wanita pengemis yang saat

itu bersama seorang putri kecilnya.

Wanita pengemis itu berkata kepada istri Budiman, ”Beri kami sedekah, Bu!”

Istri Budiman membuka dompetnya, lalu ia menyodorkan

selembar uang kertas berjumlah 1000 rupiah. Wanita pengemis itu

menerimanya. Tatkala tahu jumlahnya tidak mencukupi kebutuhan,

ia lalu menguncupkan jari-jarinya mengarah ke mulutnya. Kemudian

pengemis itu memegang kepala anaknya dan sekali lagi ia

mengarahkan jari-jari yang terkuncup itu ke mulutnya, seolah ia ingin

berkata, ”Aku dan anakku ini sudah berhari-hari tidak makan, tolong

beri kami tambahan sedekah untuk bisa membeli makanan!”

Mendapati isyarat pengemis wanita itu, istri Budiman pun

membalas isyarat dengan gerak tangannya seolah berkata, ”Tidak...

tidak, aku tidak akan menambahkan sedekah untukmu!” Ironisnya

meski tidak menambahkan sedekahnya, istri dan putrinya Budiman

malah menuju ke sebuah gerobak gorengan untuk membeli camilan.

Pada kesempatan yang sama, Budiman berjalan ke arah ATM

center

guna mengecek saldo rekeningnya. Saat itu memang tanggal gajian,

Budiman ingin mengecek saldo rekening dia.

Di depan ATM, Ia masukkan kartu ke dalam mesin. Ia tekan

langsung tombol informasi saldo. Sesaat kemudian muncul beberapa

digit angka yang membuat Budiman menyunggingkan senyum kecil

Kegiatan 1:

Baca dan Resapi Makna Cerita Berikut

150

Kelas IX SMP/MTs

dari mulutnya. Ya, uang gajiannya sudah masuk ke dalam rekening.

Budiman menarik sejumlah uang dalam bilangan jutaan rupiah dari

ATM. Pecahan ratusan ribu berwarna merah kini sudah menyesaki

dompetnya. Lalu ada satu lembar uang berwarna merah juga, tetapi

kali ini bernilai 10 ribu yang ia tarik dari dompet. Uang itu kemudian ia

lipat kecil untuk diberikan kepada wanita pengemis yang tadi meminta

tambahan sedekah.

Saat sang wanita pengemis melihat nilai uang yang diterima,

betapa girangnya dia. Ia pun berucap syukur kepada Allah dan

berterima kasih kepada Budiman dengan kalimat-kalimat penuh

kesungguhan: ”Alhamdulillah... Alhamdulillah... Alhamdulillah... Terima

kasih tuan! Semoga Allah memberikan rezeki berlipat untuk tuan dan

keluarga. Semoga Allah memberi kebahagiaan lahir dan batin untuk

tuan dan keluarga. Diberikan karunia keluarga sakinah, mawaddah,

wa rahmah. Rumah tangga harmonis dan anak-anak yang saleh dan

salehah. Semoga tuan dan keluarga juga diberi kedudukan yang

terhormat kelak nanti di surga...!”

Budiman tidak menyangka ia akan mendengar respon yang

begitu mengharukan. Budiman mengira bahwa pengemis tadi

hanya akan berucap terima kasih saja. Namun, apa yang diucapkan

oleh wanita pengemis tadi sungguh membuat Budiman terpukau

dan membisu. Apalagi tatkala sekali lagi ia dengar wanita itu berkata

kepada putri kecilnya, ”Dik, Alhamdulillah akhirnya kita bisa makan

juga....!”

Deggg...!!! Hati Budiman tergedor dengan begitu kencang. Rupanya

wanita tadi sungguh berharap tambahan sedekah agar ia dan putrinya

bisa makan. Sejurus kemudian mata Budiman membuntuti kepergian

mereka berdua yang berlari menyeberang jalan, lalu masuk ke sebuah

warung tegal untuk makan di sana.

Budiman masih terdiam dan terpana di tempat itu. Hingga istri dan

putrinya kembali lagi dan keduanya menyapa Budiman. Mata Budiman

kini mulai berkaca-kaca dan istrinya pun mengetahui itu. ”Ada apa,

Pak?” Istrinya bertanya.

Dengan suara yang agak berat dan terbata Budiman menjelaskan,

”Aku baru saja menambahkan sedekah kepada wanita tadi sebanyak

10 ribu rupiah!”

Bahasa Indonesia

151

Awalnya istri Budiman hampir tidak setuju tatkala Budiman

mengatakan bahwa ia memberi tambahan sedekah kepada wanita

pengemis. Namun, Budiman kemudian melanjutkan kalimatnya.

”Bu..., aku memberi sedekah kepadanya sebanyak itu. Saat

menerimanya, ia berucap hamdalah berkali-kali seraya bersyukur

kepada Allah. Tidak itu saja, ia mendoakan aku, mendoakan dirimu,

anak-anak, dan keluarga kita. Panjang sekali ia berdoa!

Dia hanya menerima karunia dari Allah Swt. sebesar 10 ribu saja

sudah sedemikian hebatnya bersyukur. Padahal, aku sebelumnya

melihat di ATM saat aku mengecek saldo dan ternyata di sana ada

jumlah yang mungkin ratusan bahkan ribuan kali lipat dari 10 ribu

rupiah. Saat melihat saldo itu, aku hanya mengangguk-angguk dan

tersenyum. Aku terlupa bersyukur, dan aku lupa berucap hamdalah.

Bu..., aku malu kepada Allah! Dia terima hanya 10 ribu begitu

bersyukurnya dia kepada Allah dan berterima kasih kepadaku. Kalau

memang demikian, siapakah yang pantas masuk ke dalam surga

Allah, apakah dia yang menerima 10 ribu dengan syukur yang luar

biasa, ataukah aku yang menerima jumlah lebih banyak dari itu, tetapi

sedikitpun aku tak berucap hamdalah.”

Budiman mengakhiri kalimatnya dengan suara yang terbata-bata

dan beberapa bulir air mata yang menetes. Istrinya pun menjadi lemas

setelah menyadari betapa selama ini kurang bersyukur sebagai hamba.

Ya Allah, ampunilah kami para hamba-Mu yang kerap lalai atas segala

nikmat-Mu

Sumber: http://www.kisahinspir

asi.com/2012/09/10-ribu-rupiah-membuat-anda-mengerti.html

1. Kesan apa yang kamu da

patkan setelah membaca tulisan tersebut?

2. Rasa empati (merasakan apa yang dirasakan orang lain) apa yang ada?

3. Pelajaran apa yang kamu dapatkan dari cerita tersebut?

4. Apa yang akan kamu jadikan pedoma

n hidup berdasarkan pelajaran yang

diambil dari cerita itu?

Kegiatan 2:

Pertanyaan Identifi

kasi

152

Kelas IX SMP/MTs

B. Menyimpulkan Informasi Cerita Inspiratif

Orientasi

Perumitan

peristiwa

Komplikasi

Resolusi

Koda

Pengantar

cerita

Kisah tokoh

dan peristiwa

menuju ke

puncak cerita

(konfl

ik)

Puncak

(inti) cerita,

tempat

kisah yang

menjadi

inspirasi

Peristiwa

menyadarkan

tokoh tentang

kebaikan

Penutup

cerita,

kesimpulan

pesan moral

Isi struktur berikut (dalam kotak se

belah kanan) sesuai cerita inspiratif

tentang sedekah uang sepuluh ribu rupiah.

Orientasi

Perumitan

peristiwa

Kegiatan 2:

Menyimpulkan Struktur Cerita

Bahasa Indonesia

153

Komplikasi

Resolusi

Koda

C. Menelaah Cerita Inspiratif

Orientasi

Pada masa dahulu ada seorang anak laki-laki.

Dia cerdas, berbakat, dan tampan. Sayangnya, dia

sangat egoistis dan mudah marah, tidak ada yang

mau menjadi temannya. Sering dia marah-marah

dan mengumbar kata-kata yang menyakitkan

kepada orang-orang di sekitarnya.

Perumitan

peristiwa

Orang tua anak itu sangat cemas dengan

temperamen anaknya. Mereka berpikir apa

yang harus mereka lakukan. Suatu hari ayahnya

mendapat suatu ide. Dia memanggil anaknya dan

memberi palu dan sekantong paku kepada anaknya.

Sang ayah berkata, ”Setiap kamu mau marah, ambil

paku dan tancapkan ke pagar tua depan rumah kita

sekeras mungkin.”

Kegiatan 1:

Menelaah Model Cerita Inspiratif

154

Kelas IX SMP/MTs

Komplikasi

Pagar kayu itu ternyata sangat keras. Palu yang

digunakan cukup berat. Karena anak laki-laki itu

begitu beringas, pada hari pertama saja dia sudah

menancapkan 37 paku.

Hari demi hari, minggu demi minggu, jumlah paku

yang ditancapkan semakin lama semakin berkurang.

Setelah beberapa waktu, anak itu mulai paham

bahwa menahan amarah itu lebih mudah daripada

menancapkan paku ke pagar.

Suatu hari anak itu tidak lagi memerlukan palu

dan paku. Dia telah belajar menahan amarah dengan

baik. Lalu dia datang ke ayahnya dan bercerita tentang

keberhasilannya menahan amarah. ”Sekarang setiap

saat, jika mampu menahan amarah dalam sehari, cabut

paku yang sudah tertancap di pagar”.

Resolusi

Sekian waktu berlalu. Akhirnya sang anak bangga

setelah semua paku tercabut hilang semuanya. Saat

dia datang ke ayahnya dan menceritakan semuanya,

dia menawarkan untuk merapikan dan merawat

pagar. ”Kamu sudah berhasil, Nak, tetapi coba

perhatikan lubang bekas paku itu. Pagar itu tidak akan

bisa menjadi seperti semula, sudah cacat.

Koda

Hal yang sama terjadi saat kamu menyakiti orang

dengan ucapanmu. Kata-kata meninggalkan bekas

luka di hati sama halnya lubang bekas paku di pagar. Ingat,

kita harus memperlakukan setiap orang dengan sayang

dan hormat, sebab meskipun telah memohon maaf dan

dimaafkan, luka di hati tidak akan pernah hilang.

Sumber: http://www.inspirationalstories.eu

Menyusun cerita inspiratif sama saja dengan cerita pendek lainnya.

Kamu sering menyusun cerita saat berbincang dengan teman-teman. Cerita

tentang saat pergi liburan bersama, saat syukuran di rumah teman, cerita yang

Kegiatan 2:

Cara Menyusun Cerita Inspiratif

Bahasa Indonesia

155

berkaitan dengan susahnya soal ujian, dan pesta. Kita hampir selalu bercerita

tentang apa saja. Jadi, menulis cerita harusnya tidaklah begitu sulit.

Bagaimana menulis cerita inspiratif ? Cerita dapat menggugah perasaan

jika: (1) membawakan momen ”aha” kepada pembaca; (2) menyentak langsung

hati dan pikiran pembaca/pendengar agar tetap semangat, menjadi lebih baik,

berbuat lebih tulus dalam hidup; (3) cerita mudah dipahami meski bermakna

mendalam. Menulis cerita inspiratif selain bermanfaat bagi orang lain juga

bermanfaat untuk pengembangan diri sendiri.

Ada yang ingin diceritakan/disampaikan, inilah kunci atau tema cerita.

Tentunya sesuatu yang menginspirasi. Cerita inspirasimu bisa saja berasal dari

pengalaman nyata yang pernah kamu alami, atau cerita motivasi tentang orang

lain yang telah memengaruhimu secara positif, misalnya gurumu yang penuh

perhatian. Mungkin juga ceritamu bukan tentang orang, tetapi tentang hewan

yang penuh kasih sayang, atau hasil imajinasi.

Ada banyak yang dapat menjadi sumber ide ceritamu. Tulis ceritamu

sebagaimana kamu berbincang dengan temanmu dengan bahasa yang

sederhana. Tidak perlu kata-kata bergaya atau menggunakan semua aturan

tata bahasa yang rumit. Sederhana saja, sampaikan pesan dan emosimu

sebagaimana kamu lihat dan rasakan. Hal ini akan membuat ceritamu alami

dengan gayamu sendiri dan terkesan akrab.

Cerita inspiratif umumnya bertema ”kepahlawanan”. Tema kepahlawanan

cukup beragam, mulai dari cerita semacam Si Pitung, Pangeran Diponegoro,

Sang Pencerah, Sukarno, Superman, hingga Neil Armstrong yang berjalan di

bulan. ”Perjalanan Sang Pahlawan” secara

jelas terbagi atas tiga bagian wajib

cerita inspiratif (lihat model) sebagai berikut.

Awal (Seseorang memiliki tantangan atau kesulitan yang

ingin atau harus diatasi)

Tengah (Keputusan dan tindakan diambil sang tokoh

pahlawan untuk mencapai tujuan. Kesulitan demi

kesulitan sering dihadapi dalam menggapai sukses)

Akhir (Sukses diraih dan ada hasil positif sebagai akibat

keputusan dan tindakan sang tokoh)

1

2

3

156

Kelas IX SMP/MTs

D. Mengungkapkan Gagasan dalam Bentuk Cerita Inspiratif

Kentang, Telur, dan Biji Kopi

Ada seorang anak yang mengeluh kepada ayahnya bahwa

hidupnya menderita. Dia tidak tahu harus bagaimana lagi. Dia lelah

terus berjuang setiap saat. Sepertinya masalah tidak ada habisnya,

silih berganti datang. Satu masalah selesai muncul lagi masalah

lainnya. Sang ayah, seorang juru masak, membawanya ke dapur. Dia

mengisi tiga panci dengan air dan meletakkannya di atas api. Setelah

air dalam ketiga panci itu mulai mendidih, dia meletakkan kentang di

panci pertama, telur di panci kedua, dan bubuk kopi di panci ketiga.

Kemudian duduk kembali dan menunggu tanpa berkata sepatahpun

kepada putrinya. Sang anak menggerutu dan menunggu tidak sabar,

menduga-duga yang dikerjakan ayahnya.

Setelah 20 menit dia mematikan api. Dia mengambil kentang

dan meletakkannya ke dalam mangkuk. Dia mengambil telur dan

meletakkannya ke dalam mangkuk. Setelah itu mengambil rebusan air

kopi dan dimasukkan ke dalam cangkir. Dia menoleh ke putrinya dan

bertanya.

”Nak, apa yang kamu lihat?”

”Kentang, telur, dan kopi”, dia cepat menjawab.

”Lihat lebih cermat”, kata ayahnya, ”pegang kentang itu.” Sang anak

melakukannya dan kentangnya sudah empuk. Kemudian dia diminta

mengupas telur, dia mengamati telur rebusnya keras. Akhirnya dia diminta

menghirup aroma kopi yang harum hingga membuatnya tersenyum.

”Ayah, apa maksud semua ini?” tanyanya. Sang ayah kemudian

menjelaskan bahwa kentang, telur, dan kopi menghadapi tantangan

yang sama, air mendidih. Namun, masing-masing bereaksi berbeda.

Kentang yang keras setelah masuk ke dalam air mendidih berubah

menjadi lembut dan lemah. Telur yang rapuh yang hanya dilapisi

cangkang tipis saat dimasukkan ke dalam air mendidih isi telur berubah

menjadi keras. Yang unik adalah gilingan biji kopi. Setelah dimasukkan

ke dalam air mendidih, mengubah air menjadi sesuatu yang baru.

Kegiatan 1:

Mencermati Cerita

Bahasa Indonesia

157

”Yang mana kamu?” tanyanya kepada putrinya. ”Saat tantangan

dan kesulitan mengetuk pintumu, bagaimana tanggapanmu? Apakah

kamu kentang, telur, atau biji kopi?”

Anakku, dalam hidup ini segala sesuatu terjadi di sekitar kita. Hal-

hal terjadi menimpa kita. Akan tetapi, kita lah yang menentukan akan

menjadi apa, menjadi lebih lemah, lebih kuat, atau menjadi sesuatu

yang baru? Kamu pilih yang mana?

Cerita di atas menyadarkan bahwa tidak ada gunanya jika sering mengeluh.

Nasihat tentang orang yang sering mengeluh juga diceritakan dalam cerita ”Garam

dan Air”. Cerita di depan berisi kentang, telur, dan biji kopi yang dimasukkan ke

dalam air mendidih, lalu menjadi berbed

a hasilnya. Demikian juga dengan garam

yang dimasukkan ke dalam air dengan volume berbeda (gelas, panci, danau)

hasilnya juga berbeda. ”Garam” diibaratkan sebagai masalah. Lemparkan garam

ke dalam air di gelas, air di panci, atau air di danau adalah jenis sikap orang

menghadapi masalah. Apakah sama hasiln

ya? Pesan moralnya jadilah danau. Nah,

ide ini kamu susun menjadi cerita yang menarik.

Fakta:

• Botol ini jika diisi air mineral, harganya 3-5 ribuan.

• Jika diisi jus buah, harganya 10ribuan.

• Jika diisi madu, harganya 100ribuan.

• Jika diisi minyak wangi terkenal, harganya jutaan.

• Jika diisi air got, tidak berharga sama sekali, semua orang tidak ada yang

suka, ingin cepat dibuang ke tong sampah.

Renungan Pengamatan:

Botol yang sama bernilai berbeda karena isinya berbeda. Botol seumpama

manusia. Semua manusia pada dasarnya sama. Yang membedakan manusia di mata

Tuhan bukanlah fi

siknya, tetapi keimanan, kejujuran, kemuliaan, kebaikan dengan

manusia lain. Hal baik di mata Tuhan pasti juga baik di mata manusia lainnya.

Kegiatan 2:

Mengembangkan Cerita Inspiratif

Kegiatan 3:

Menyusun Cerita Inspiratif

158

Kelas IX SMP/MTs

Buatlah cerita berdasarkan data di atas. Cerita itu dibuat untuk inspirasi

bagi siapa menurutmu: yang merasa

diri kurang berharga (merasa miskin,

tidak jenius, atau kurang tampan/can

tik), merasa rendah diri? Pesan moral

apa yang ingin disampaikan?

Kelas kita bagi dalam dua kelompok, pria dan wanita. Kita akan bermain

”nasihat obat curhat”

. Masing-masing kelompok menyiapkan bahan curhat

dan bahan nasihat. Secara bergiliran, satu kelompok mengajukan ”curhat”

(seperti, merasa kurang bahagia ka

rena ....; merasa hidup susah, dan lain-

lain). Kelompok lainnya menjawab dengan nasihat yang tepat dengan cerita

inspiratif semacam yang sudah dicontohkan. Gurumu akan menilai pilihan

cerita yang tepat dan cara penceritaan yang baik.

E. Kegiatan Literasi

Laporan Membaca Buku Fiksi Drama

Pilih buku fi

ksi drama yang menurutmu baik dan

layak dibaca. Buku semacam ini bisa dipinjam dari

perpustakaan sekolah, perpustakaan daerah, atau

buku koleksi orang tuamu di rumah. Laporkan kepada

gurumu. Jika sudah disetujui, isi kontrak membaca.

Bentuk laporan dan kontrak membaca lihat

Pengembangan Literasi.

Sertakan laporanmu dengan jawaban dari pertanyaan berikut.

1. Pelajaran pentin

g apa dari drama yang kamu baca?

2. Bagaimana dialog dalam drama ters

ebut, mudah dipahami atau sukar

dipahami, mengapa?

3. Adakah kalimat atau ungkapan yang mengesankan buatmu, apa itu?

Kegiatan 4:

Penyajian lisan, Menceritakan Cerita

Bahasa Indonesia

159

Biber, Douglas; Conrad, Susan. 2009.

Register, Genre, and Style

. Cambridge:

CUP.

Bhatia, Vijay K. 2002. Applied Genre Analysis: a Multi-perspec

tive Model”.

IBÉRICA

4 (2002): 3-19.

Bower, Sharon Anthony. 1981.

Painless Public Speaking

. Englewood Cliff s,

N.J.: Prentice-Hall.

Burns, A. 2001. Genre-based approaches to writing and beginning adult ESL

learners. In C. N. Candlin & N. Mercer (Eds.),

English language teaching

in its social context

(pp. 200-207). New York, NY: Routledge.

Christie, F. (ed.). 1999.

Pedagogy and the Shaping of Consciousness.

London:

Continuum.

Christie, Frances & Derewianka, Beverly. 2010.

School Discourse, Learning

to Write Across the Years of Schooling

. London: Continuum.

Coff ey, M. Pogemiller. 1983.

Fitting In

. Englewood Cliff s, New Jersey:

Prentice-Hall.

Cohen, L., Manion, L., & Morrison, K. (2000).

Research methods in education

(5th ed.). New York, NY: RoutledgeFalmer.

Coyle, D. 1999. ”Theory and Planning for Eff ective Classroom: supporting

students in content and language integrated learning contexts” dalam

Masih, J. (ed.)

Learning through a Foreign Language

. London: CILT.

Coyle, D. 2006. ”Developing CLIL: Towards a Theory of Practice” dalam

Monograph 6

(pp. 5–29) Barcelona: APAC.

Coyle, D. 2007. ”The CLIL Quality Challenge” dalam D. Marsh &

D. Wolff

(eds)

Diverse Contexts – Converging Goals: CLIL in Europe

(pp. 47–58).

Frankfurt: Peter Lang.

Cox, Ailsa. 2011.

Teaching the Short Story

. London: Palgrave Macmillan.

Cummins, J. 1981.

Bilingualism and Minority Language Children.

Toronto:

Ontario Institute for Studies in Education.

Dalton-Puff er, Christiane. 2007.

Discourse in Content Language Integrated

Learning (CLIL) Classroom

. Amsterdam, Philadelphia: Johns Benjamin

Publishing Co.

Daftar Pustaka

160

Kelas IX SMP/MTs

Department of Education and Science. (1989).

English in the National

Curriculum.

London: HMSO.

Firkins, Arthur; Forey, Gail dan Sengupta, Sima. 2007. ”A Genre-Based

Literacy Pedagogy: Teaching Writing to Low Profi ciency EFL Students”,

English Language Teaching Journal

, Oktober, 2007.

Frank, Marcella. 1983.

Writing from Experience

. Englewood Cliff s, N.J.:

Prentice-Hall.

Gibbons, P. 2007. Scaff olding language and learning.

Teaching ESL students

in mainstream classrooms: Language in learning across the curriculum:

Readings

(2nd ed., pp. 25-37).

Herrington, Anne & Moran Charles. 2005.

Genre Across the Curriculum

.

Logan, Utah: Utah University Press.

Hough, Lyndal. 2003.

Language, Context, and Meaning

. Melbourne:

Heinemann.

Hyland, K. 2003. Genre-based pedagogies: A social response to process.

Journal of Second Language Writing, 12

(1), 17-29.

Hyon, S. 1996. Genre in three traditions: Implications for ESL.

TESOL

Quarterly, 30

(4), 693722.

Ismail, Taufi q. 1998.

Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia

. Jakarta: Yayasan

Ananda.

Ismail, Taufi q. Et al. (ed.). 2001.

Dari Fansuri ke Handayani

. Jakarta: Horison,

Kaki Langit, Ford Foudation.

Johns, Ann M. 2002. Genre in the Classroom. Mahwah, NJ: Lawrence Erlbaum

Associates.

Jolly, David. 1984.

Writing Tasks

. Cambridge: Cambridge University Press.

Kartodikromo, Marco. 2000.

Student Hidjo.

Yogyakarta: Yayasan Bentang

Budaya.

Kelly, A.V. 2004.

The Curriculum, Theory and Practice

, 5

th

edition. London:

Sage.

Kridalaksana, Harimurti. et al. 1985.

Tata Bahasa Deskriptif Bahasa

Indonesia: Sintaksis

. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan

Bahasa, Depdikbud.

Lightbown, P.M. and Spada, N. 2006.

How Languages are Learned (2nd

revised

edn). Oxford: Oxford University Press.

Bahasa Indonesia

161

Madden, David. 2003. ”How to Read Fiction?” dalam Microsoft® Encarta®

Reference Library. © 1993-2002.

Martin, J. R. 1992.

English Text.

Amsterdam: Benjamins.

Microsoft. 2003.

Encarta Encyclopedia

. 1999-2002.

Moeliono, Anton M. (ed.) 1988.

Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia

. Jakarta:

Balai Pustaka.

Null, Wesley. 2011.

Curriculum, from Theory to Practice

. Maryland: Rowman

& Littlefi eld Publishers, Inc.

Paltridge, B. 2001.

Genre and the language learning classroom

. Ann Arbor,

MI: University of Michigan Press.

Paltridge, B. 2007. Approaches to genre in ELT. In J. Cummins & C. Davison

(Eds.),

International handbook of English language teaching

(Vol. 2, pp.

931-943). New York, NY: Springer.

Rothery, J. 1996. ”Making changes: developing an educational linguistics”

dalam R. Hasan and G. Williams (eds.).

Literacy in Society

. London:

Longman.

Samad, Daniel. 1997.

Dasar-dasar Meresensi Buku

. Jakarta: Grasindo.

Savage, Jonathan. 2011.

Cross-Curricular Teaching and Learning in the

Secondary School

. London: Routledge.

Schill, Janne. 2002.

On Track, Working with Texts

. Victoria: Heinemann.

Soedarso. 2001.

Speed Reading, Sistem Membaca Cepat dan Efektif

. Jakarta:

Gramedia.

Swales. 1990.

Genre Analysis.

Cambridge:

C

ambridge University Press.

Trianto, Agus. 2001.

Komunikasi dalam Forum

. Bengkulu: LP3SDM.

Trianto, Agus. 2006.

PASTI BISA, Pembahasan Tuntas Kompetensi Bahasa

Indonesia untuk SMP dan MTs Kelas VII, VIII, IX

. Jakarta: ESIS.

Walter-Echols, E. 2009. Teaching writing by modeling genres through the

teaching-learning cycle.

CamTESOL Conference on English Language

Teaching: Selected Papers, 5

, 230-238.

Wing Jan, L. 2001.

Write ways: Modelling writing forms

(2nd ed.). Victoria:

Oxford University Press.

Zarobe, Yolanda Ruiz de & Catalán , Rosa María Jiménez. 2009.

Content

and Language Integrated Learning Evidence from Research in Europe

.

Bristol: Multilingual Matters.

162

Kelas IX SMP/MTs

audiensi

kata audiensi berasal dari

bahasa latin,

audio

yang berarti

mendengar. Audiensi adalah orang

yang mendengar atau menerima

teks. Audiensi dapat berupa individu

atau kelompok. Saat membuat

teks, memahami audiensi sangat

membantu cara menciptakan teks

(yaitu tujuan membuat teks)–cara

untuk menentukan pilihan teks,

bahasa, struktur, dan maksud atau

pesan yang ingin disampaikan.

bahasa tubuh

bahasa tubuh

digunakan untuk membantu dalam

komunikasi lisan. Yang termasuk

bahasa tubuh adalah mimik wajah

atau gerak tubuh, termasuk juga

kontak mata dan pakaian yang

dikenakan. Bayangkan jika hidup dan

berkomunikasi tanpa bahasa tubuh,

seperti robot.

biografi

arti harfi ahnya, bio = hidup,

grafi = tulisan. Biografi adalah cerita

tentang kehidupan seseorang yang

ditulis oleh orang lain, misalnya

biografi Soekarno Penyambung

Lidah Rakyat” yang ditulis oleh

Cindy Adams.

dokumenter

dokumenter merujuk

kepada fi lm atau video nonfi ksi (atau

nyata), misalnya tentang peristiwa

budaya tertentu, peristiwa bersejarah,

atau tentang kehidupan binatang

editorial

bagian surat kabar atau

majalah yang mengungkapkan

pendapat redaksi terhadap topik

utama berita

esai

esai merupakan jenis tulisan

resmi yang biasanya mendiskusikan

suatu topik (esai diskusi) atau

mengembangkan sudut pandang

tertentu untuk mendukung suatu

tesis (esai eksposisi atau ekspositori).

Kedua jenis esai tersebut memiliki

struktur resmi dengan pendahuluan

yang memperkenalkan tema atau

tesis esai; badan esai merupakan

pembahasan setiap hal yang sudah

diungkapkan dalam pendahuluan;

kemudian menyimpulkan tema atau

tesis esai berdasarkan pembahasan.

jenis kata

(atau pekerjaan yang di-

lakukan kata). Bagian ini menjelaskan

makna kata-kata yang digunakan

dalam tata bahasa tradisional untuk

menggambarkan fungsi kata, frasa,

dan klausa. Ada juga beberapa

penjelasan istilah tata bahasa

struktural dan fungsional.

kata benda

(atau nomina) adalah

kata yang mengacu kepada manusia,

binatang, benda, dan konsep atau

pengertian, misalnya

guru, macan,

meja

, dan

kebangsaan

adalah kata

benda. Ciri sintaksis kata benda

adalah (1) cenderung berfungsi

sebagai subjek, objek, atau pelengkap

dalam kalimat; (2) kata benda tidak

dapat dipasangkan dengan kata

tidak

namun dapat dipasangkan dengan

kata

bukan

; dan (3) dapat diikuti kata

sifat.

Glosarium

Bahasa Indonesia

163

nominalisasi

adalah proses atau hasil

membentuk kata benda dari jenis kata

yang lain dengan afi ks (imbuhan)

tertentu

kata ganti

(pronomina) yaitu kata

yang menggantikan kata benda atau

frase benda, juga dikenal sebagai

partisipan. Dapat berupa kata ganti

tunggal (

saya, aku, dia, ia, ini, itu

)

atau jamak (

mereka

).

Anak muda itu

menjadi direktur perusahaan ini

.

Ia

sangat kreatif

.

kata kerja

(verba) menunjukkan

tindakan, perbuatan, keadaan, atau

proses. Dalam bahasa Indonesia

berfungsi sebagai predikat; dapat

dipasangkan dengan kata

tidak;

dan

tidak mungkin diawali dengan kata

seperti

sangat, lebih

. Dalam tata

bahasa fungsional, verba disebut

proses terhadap material, mental,

verbal, atau relasional. Proses

material menunjukkan tindakan nyata

berlangsung. Proses mental mencakup

proses mental berpikir atau merasa,

dalam kata

mengetahui, percaya

.

proses verbal mencakup kata seperti

bertanya

atau

mengatakan

. Proses

relasional menunjukkan keadaan

sedang terjadi, dalam bahasa Inggris

diwakili kata

be

atau

have

.

kata sifat

(ajektif) adalah kata yang

menerangkan kata benda. Dapat di-

pasang kan dengan kata

tidak, sangat,

amat, paling

, dan imbuhan

ter-

. Kata

sifat menggambarkan kata benda

dengan warna, bentuk, ukuran, atau

jumlah. Kata sifat dalam tata bahasa

fungsional disebut penggambar atau

penentu.

kata depan

(preposisi) biasanya

terletak di depan kata benda dan

menghubungkan dengan kata lain,

misalnya:

di, ke, dari

kata emotif

kata yang digunakan

untuk mencoba atau menciptakan

suatu tanggapan emosional pembaca,

pemirsa, atau pendengar

klausa

klausa mengacu kepada

bagian kalimat, kelompok kata yang

sekurang-kurangnya berupa subjek

dan kata kerja (predikat)

konjungsi

(kata tugas penghubung).

Konjungsi atau kata tugas penghubung

merupakan kata yang dipergunakan

untuk menggabungkan kata dengan

kata, frase dengan frase, klausa dengan

klausa, kalimat dengan kalimat,

atau paragraf dengan paragraf.

Penggabungan dua kata atau klausa

yang setara (

dan, tetapi, atau

); yang

menyatakan kontras (tetapi, namun);

yang menyatakan hubungan waktu

(

kemudian, sekarang

); hubungan

sebab akibat (

sebab, oleh karena itu

);

hubungan pembanding (

meskipun,

bagaimanapun, sebagaimana

).

konteks

konteks merupakan situasi

tempat teks terjadi, di mana dan

kapan. konteks yang lebih luas

mencakup di mana teks terjadi,

siapa audiens, tujuan, dan alat yang

digunakan (telepon, surat)

majas

adalah bahasa kias dan

kadang indah yang digunakan untuk

164

Kelas IX SMP/MTs

mengungkapkan sesuatu dengan cara

lain, bertujuan menimbulkan kesan

imajinatif serta mampu menciptakan

efek tertentu bagi pembaca atau

pendengar. Jenis majas misalnya

metafora atau personifi kasi.

media

adalah istilah yang digunakan

yang menunjukkan cara atau

perantara penyampaian pesan tertentu

kepada pendengar atau pemirsa.

media terkini mencakup surat kabar,

majalah, fi lm, televisi atau semua

media cetak atau elektronik. Dalam

bahasa Inggris

media

adalah bentuk

jamak dari

medium

.

modalitas

merupakan suatu istilah

bahasa fungsional yang berarti derajat

pendapat atau sikap pembicara/

penulis yang terbukti dalam teks.

Teks yang menyatakan kamu

harus

melakukan sesuatu memiliki

modalitas tinggi, sementara teks yang

membuka diskusi dengan frasa seperti

mungkin

atau

apakah kamu berpikir

memiliki modalitas rendah (atau

berpura-pura memiliki modalitas

rendah). Waspada dengan ungkapan

modalitas politisi dan iklan.

otobiografi

arti harfi ahnya, oto =

diri, bio = hidup, grafi = tulisan.

Otobiografi adalah kisah hidup

seseorang yang ditulis oleh orang

itu sendiri, misalnya, otobiografi

Mahatma Gandhi yang berisi kisah

hidup dan pandangan-pandangannya

tentang kebenaran.

persuasif

menulis persuasif adalah

upaya untuk mengubah sudut pandang

audiens. Ada beberapa metode

persuasif, seperti dalam periklanan,

dengan meyakinkan audiens untuk

mengubah penampilan diri menjadi

nampak lebih baik. Para politisi

menggunakan bahasa persuasif dalam

kampanye mereka menggalang suara

untuk mereka. Tulisan persuasif

menggunakan kata emotif. Kita

semua sering menggunakan bahasa

persuasif pada saat kita mencoba

memengaruhi orang lain untuk seperti

yang kita pikirkan.

tipe teks

Ann M. Johns (2002)

mendaftar 7 genre kunci (tujuan

sosial dan lokasi sosial) yang diberi

nama tipe teks rekon, laporan,

eksplanasi, eksposisi, diskusi,

prosedur, dan narasi. Struktur

berpikir teks tergambar pada bagian

strukur skematik atau struktur

retorika teks. Pengetahuan tentang

struktur umum sejumlah teks berguna

untuk menyusun teks. Tujuan teks

menentukan strukturnya. Perhatikan

tabel berikut.

Bahasa Indonesia

165

Rekon (

Recount

)

Tujuan Sosial

Lokasi Sosial

Struktur Skematik (Retorika)

Menceritakan

peristiwa

untuk tujuan

menginformasikan

atau menghibur.

Peristiwa

biasanya disusun

berdasarkan

urutan waktu.

Rekon

ditemukan

dalam surat

pribadi, sejarah

lisan dan

tulis, catatan

kepolisian, klaim

asuransi, catatan

perjalanan

wisata.

Orientasi

:

Menginformasikan situasi.

Rekaman peristiwa

:

Menyajikan peristiwa dalam

urutan waktu.

Re-orientasi

:

Tahap opsional membawa

peristiwa ke masa sekarang.

Laporan (

Information Report

)

Tujuan Sosial

Lokasi Sosial

Struktur Skematik (Retorika)

Menggambarkan

”sesuatu” di alam,

lingkungan

buatan, dan

sosial dengan

pertama kali

mengklasifi

kasikan

sesuatu itu

dan kemudian

menggambarkan

karakteristik

khasnya.

Laporan

informasi

ditemukan

dalam

ensiklopedia,

buku rujukan,

buku panduan,

brosur, laporan

penelitian

(percobaan),

presentasi

kelompok,

dan dokumen

Pemerintah.

Pernyataan umum

(atau

klasifi

kasi

):

Memberikan informasi tentang

subjek.

Deskripsi Aspek

:

Mendaftar dan memperluas

penjelasan bagian-bagian

subjek.

Deskripsi kegiatan

:

Deskripsi perilaku, fungsi, atau

kegunaan.

166

Kelas IX SMP/MTs

Eksplanasi

Tujuan Sosial

Lokasi Sosial

Struktur Skematik (Retorika)

Menjelaskan

bagaimana atau

mengapa sesuatu

sebagaimana

adanya.

Eksplanasi

membentangkan

langkah logis

dalam suatu

proses.

Eksplanasi ditulis

oleh pakar

untuk buku

teks, program

sains, lembaran

pelestarian

lingkungan,

buku ringkas

perawatan

kesehatan, dan

lain-lain.

Pernyataan umum

:

Memberikan informasi

tentang fenomena yang akan

dijelaskan.

Urutan Implikasi

:

Mengemukakan langkah-

langkah dalam suatu

proses atau faktor-faktor

yang memengaruhi suatu

fenomena dalam urutan logis.

Eksposisi

Tujuan Sosial

Lokasi Sosial

Struktur Skematik

(Retorika)

Berpendapat

tentang suatu

persoalan dari

sudut pandang

tertentu.

Eksposisi

memberi alasan

untuk men-

dukung tesis dan

mengelaborasi

bukti-bukti

pendukung.

Eksposisi ditulis

dalam tulisan esai

(misalnya, tugas

mata pelajaran).

Eksposisi juga

terdapat dalam

editorial, komentar,

dan debat politik.

Tesis

:

Mengajukan pandangan

terhadap suatu topik atau

persoalan.

Posisi

:

Posisi ditentukan dan

argumen didaftarkan.

Argumen

:

Argumen menegaskan dan

mengelaborasi posisi.

Reiterasi

:

Kembali ke tesis dan

menyimpulkan.

Bahasa Indonesia

167

Diskusi

Tujuan Sosial

Lokasi Sosial

Struktur Skematik (Retorika)

Mendiskusikan

suatu persoalan

dalam suatu

”kerangka” atau

posisi tertentu.

Memberikan

lebih dari satu

sudut pandang

terhadap suatu

persoalan.

Diskusi

ditemukan

dalam esai,

editorial, forum

publik yang

membahas

sejumlah

pandangan

terhadap suatu

persoalan.

Diskusi juga

terjadi dalam

diskusi panel

dan simpulan

riset.

Isu

:

Memberi informasi tentang isu

(persoalan) dan bagaimana ini

dibingkai.

Argumen pro & kontra

:

Membentangkan sudut

pandang terhadap isu,

(kesamaan & perbedaan atau

keuntungan & kerugian).

Kesimpulan

:

Merekomendasi posisi akhir

terhadap suatu persoalan.

Prosedur

Tujuan Sosial

Lokasi Sosial

Struktur Skematik (Retorika)

Menginstruksikan

cara melakukan

sesuatu melalui

serangkaian

urutan langkah.

Prosedur dapat

ditemukan

dalam prosedur

eksperimen

sains dan dalam

buku/lembar

panduan seperti

cara berkebun,

memasak, dan

instruksi teknis

pemasangan.

Tujuan

:

Memberi informasi tentang

tujuan aktivitas (bisa

dicantumkan dalam tujuan

atau paragraf pembuka).

Langkah 1-n

:

Menyajikan kegiatan-kegiatan

yang diperlukan untuk

mencapai tujuan. Ini perlu

diletakkan dalam urutan yang

benar.

Hasil

:

Langkah opsional

menggambarkan keadaan

akhir (jadinya seperti apa).

168

Kelas IX SMP/MTs

Narasi

Tujuan Sosial

Lokasi Sosial

Struktur Skematik

(Retorika)

Menghibur dan

mengajarkan

melalui

refl

eksi suatu

pengalaman.

Berkaitan

dengan

peristiwa

problematik

yang harus

diselesaikan oleh

seseorang tokoh,

suka atau duka.

Naratif ditemukan

dalam semua aspek

kehidupan, dalam

novel, cerpen, fi

lm,

komedi situasi, dan

drama radio.

Orientasi

:

Memberikan informasi

relevan tentang situasi

tokoh.

Komplikasi

:

Memperkenalkan satu

atau dua masalah untuk

diselesaikan tokoh.

Evaluasi

:

Menonjolkan peristiwa

penting peristiwa bagi

tokoh.

Resolusi

:

Menyelesaikan masalah,

suka atau duka.

LUNASI PAJAKNYA

AWASI PENGGUNAANNYA

Bahasa Indonesia

169

Nama Lengkap : Dr. Agus Trianto, M.Pd.

Telp. Kantor/HP : 0736-21186; 081287770736

E-mail : [email protected]

Alamat Kantor : FKIP UNIB

Jl. WR Supratman Bengkulu

Bidang Keahlian:

Pendidikan Bahasa Indonesia

(Pengembangan Kurikulum,

Pengembangan Bahan Ajar)

Riwayat pekerjaan/profesi dalam 10 tahun terakhir:

1.

2009 – 2012: Ketua Program S2 Pendidikan Bahasa Indonesia, FKIP UNIB

2.

1998 – 2000: Kepala UPT Perpustakaan Universitas Bengkulu

3.

1986: Dosen tetap jurusan Bahasa dan Seni, FKIP UNIB

Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:

1.

S3: Program Studi Pendidikan Bahasa, Pascasarjana UNJ (2001– 2006)

2.

S2: Program Studi Pendidikan Bahasa, Pascasarjana IKIP Jakarta (1989 – 1994)

3.

S1: Fakultas Bahasa dan Seni, Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia, IKIP Jakarta

(1981 – 1985)

Judul Buku dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):

1.

Teori Belajar Bahasa Kedua

(2008)

2.

Panduan Pemelajaran Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs

(2007)

3.

English for Modern Policing

(2007)

4.

PASTI BISA (Pembahasan Tuntas Kompetensi Bahasa Indonesia) untuk SMP dan MTs

,

ESIS-Erlangga sejak 2006

Judul Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):

1.

Pengembangan Model Mapel Mulok Berbasis Kearifan Lokal untuk Meningkatkan

Karakter (2013-2015)

2.

Pengembangan Model Bahan Ajar Bahasa Indonesia Berbasis Kompetensi

Berdasarkan Pendekatan Komunikatif dan

Meaningful Learning

yang

Berperspektif Multikultural (2006-2007)

Profi

l Penulis

170

Kelas IX SMP/MTs

Nama Lengkap : Dr. Titik Harsiati, M.Pd.

Telp. Kantor/HP : 0812 5267 0462

E-mail : [email protected]

Alamat Kantor : Jalan Semarang 5 Malang

Bidang Keahlian: Pembelajaran dan Asesmen Bahasa

Indonesia

Riwayat pekerjaan/profesi dalam 10 tahun terakhir:

1.

Staf pengajar pada Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni, tahun 1987 sampai

sekarang

2.

Menjadi konsultan pendidikan dasar dan menengah

Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:

1.

S3: Pasca Sarjana, Prodi Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Universitas Negeri

Jakarta ( masuk 2006/ 2007 lulus 2009/ 2010)

2.

S2: Pasca Sarjana, Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, IKIP Malang

(masuk 1989 lulus 1991)

3.

S1: Pendidikan Bahasa dan Sastra IKIP Malang (masuk 1983 lulus 1987)

Judul Buku dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):

1.

Buku Bahasa Indonesia Kelas VIII

(BSE). 2008. Penerbit: Pusat Perbukuan

Departemen Pendidikan Nasional.

2.

Asesmen Pembelajaran: Aplikasi Pembelajaran Membaca dan Menulis

. UM Press.

2010

3.

Evaluasi Pembelajaran Bahasa Indonesia

. Universitas Terbuka. 2010.

4.

Penilaian Kelas

. 2011. UM Press

5.

Metode Pembelajaran Inovatif dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

. UM Press.

2012

6.

Asesmen Pembelajaran Bahasa. UM Press

. 2013

7.

Modul Teks Eksplanasi dan Teks Prosedur

. Hasil Penelitian Pengembangan BOPTN

2014

8.

Modul Teks Eksposisi dan Teks Diskusi

. Hasil Penelitian Pengembangan BOPTN 2014

9.

Modul Teks Deskripsi dan Laporan Hasil Observasi

. Hasil Penelitian Pengembangan

BOPTN 2014.

10.

Buku Teks Pembelajaran Bahasa Indonesia SMA. Kelas X

2004. Bumi Aksara

11.

Buku Teks Pembelajaran Bahasa Indonesia SMA Kelas XII

. 2004. Bumi Aksara

12.

Buku Teks Pembelajaran Bahasa Indonesia SMA Kelas XIII

. 2004. Bumi Aksara

13.

Buku Teks Pembelajaran Bahasa Indonesia SMA Kurikulum 2013 Kelas X

. 2013. Bumi

Aksara

14.

Buku Teks Pembelajaran Bahasa Indonesia SMA Kurikulum 2013 Kelas XI

. 2013. Bumi

Aksara

15. Buku Teks Pembelajaran Bahasa Indonesia SMA Kurikulum 2013 Kelas XII. 2013.

Bumi Aksara

Judul Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):

Bahasa Indonesia

171

1.

Penggunaan Strategi Proses dalam Peningkatan Kemampuan Menulis.

2005. Ketua

Tim dengan sumber dana PGSM IKIP Malang.

2.

Penerapan Pendekatan Konstruktivisme dan Penilaian Otentik (

Authentic

Assesment

) Portofolio dalam Upaya Peningkatan Kualitas Perkuliahan Evaluasi dan

Sastra Indonesia Universitas Negeri Malang. Sumber dana RII/ Proyek Peningkatan

Penelitian Perguruan Tinggi. 2006

3.

Pengembangan Alat Penilaian Autentik dalam Pembelajaran Bahasa

, sebagai Ketua

Tim dengan sumber dana Hibah Bersaing. 2007

4.

Pengembangan Penilaian Kinerja Praktik Pengalaman Lapangan

. Sumber dana

Hibah Bersaing. 2007.

5

.

Dampak Program Akreditasi sebagai Evaluasi Eksternal di Madrasah

, sebagai Ketua

Tim dengan sumber dana Kerja sama dengan Kemenag RI dan LAPIS.

6.

Pengembangan Model Pembelajaran dan Instrumen Penilaian Pendidikan Karakter

pada Pembelajaran Bahasa Indonesia

. 2010. Lembaga Penelitian Universitas

Negeri Malang.

7.

Analisis Trend Kemampuan Membaca Siswa Indonesia Tahun 2000-2009 pada

PISA (

Programme International Student Assessment

). 2011. Kerja sama dengan

Balitbang Kemendikbud Pusat Penilaian Pendidikan

8.

Telaah Karakteristik Soal Literasi Membaca PISA (

Programme International

Student Assessment

). 2012.

Lemlit: UM.

9.

Pemetaan Kesiapan Kurikulum 2013. Penelitian Unggulan BOPTN.

2013

10.

Pemetaan Kesiapan Kurikulum 2013 dan Pengembangan Modul. Penelitian

Unggulan BOPTN (tahun kedua)

. 2014

11

. Karakteristik Pembelajaran Tematik dan Pengembangan Model Literasi Kritis Siswa

SD di Jatim

. 2015.

Hibah Bersaing

12.

Praktik Pembelajaran Bahasa di Thailand Selatan.

2016.

Lembaga Penelitian UM.

172

Kelas IX SMP/MTs

Nama Lengkap : Dr. E. Kosasih, M.Pd.

Telp. Kantor/HP : (022)2008132/08121427556

E-mail : [email protected]

Akun Facebook : e kosasih

Alamat Kantor : Universitas Pendidikan Indonesia

Jl. Dr. Setiabudhi 229 Bandung

Bidang Keahlian: pengajaran bahasa, telaah kurikulum

dan penulisan buku teks

Riwayat pekerjaan/profesi dalam 10 tahun terakhir:

1.

Dosen pada Departemen Pendidikan Bahasa Indonesia, UPI Bandung

2.

Penulis dan konsultan pada beberapa penerbitan

Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:

1.

S3: Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia, Program Pengajaran Bahasa

Indonesia, lulus tahun 2005-2010.

2.

S2: Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia, Program Pengajaran Bahasa

Indonesia, lulus tahun 2000.

3.

S1: FPBS, IKIP Bandung, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, lulus

tahun 1996.

Judul Buku dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):

1.

Ensiklopedia Sastra Indonesia

. 2008. Nobel Edumedia

2.

Apresiasi Sastra Indonesia: Puisi, Prosa, Drama

. 2008. Nobel Edumedia

3.

Terampil Berbicara di Depan Umum

. 2008. Nobel Edumedia

4.

Teladan 30 Binatang

. 2009. Cipta Dea Pustaka

5.

Kecakapan Hidup

. 2009. Cipta Dea Pustaka

6.

Cara Jitu Menulis Surat Lamaran Kerja

. 2009. Yrama Widya

7.

Menulis Karangan Ilmiah

. 2009. Nobel Edumedia

8.

Menulis Surat Dinas

. 2009. Yrama Widya

9.

Kiat Sukses sang Editor

. 2010. Yrama Widya

10.

Pendekatan Berbasis Kecakapan Hidup dan Pembelajaran Kontekstual

. 2010.

Genesindo

11.

Pendekatan, Metode, dan Teknik Pembelajaran Bahasa Indonesia

. 2010. Genesindo

12.

Menjadi Penulis Remaja

. 2010. Nobel Edumedia

13.

Jujur Itu Mengasyikkan

. 2011. Bangkit Citra Persada

14.

Tata Bahasa Indonesia Praktis

. 2011. Nobel Edumedia

15.

Kamus Pintar Bahasa Indonesia

. 2011. 2 Usaha Muda

16.

Kamus Istilah Kewirausahaan

. 2011. 2 Usaha Muda

17.

Dasar-Dasar Keterampilan Menulis

. 2012. Yrama Widya

18.

Bahasa Indonesia Berbasis Kepenulisan Karya Ilmiah dan Jurnal

. 2012. Tursina

19.

Cara Bijak Memahami Anak Berkebutuhan Khusus. 2012

. Yrama Widya

20.

Strategi Belajar dan Pembelajaran, Implementasi Kurikulum 2013

. 2014. Yrama

Widya

21.

Jenis-Jenis Teks Bahasa Indonesia

. 2014. Yrama Widya

Bahasa Indonesia

173

Judul Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):

1.

Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Portofolio di dalam Mata Kuliah Menulis

untuk Peserta PPG . 2011

2.

Kajian terhadap Nilai-Nilai Akhlak Sufi

dalam Kitab

Sirrur Asrar

karya Syaikh Abdul

Qadar Jailani. 2012

3.

Model Pembelajaraan Menulis Akademik Berbasis Google Drive untuk

Meningkatkan Menulis Mahasiswa UPI: Suatu Upaya Meningkatkan Kemahiran

Berbahasa Indonesia Mahasiswa UPI Tahun Akademik 2013/2014. 2013

4.

Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek untuk Menyelenggarakan PPG di

UPI Bandung. 2014

174

Kelas IX SMP/MTs

Nama Lengkap : Prof. Dr. Muhammad Rapi Tang M.S.

Telp. Kantor/HP : 0411861508 / 081354955411

E-mail : [email protected]

Akun Facebook : mrt muh

Alamat Kantor : Kampus UNM Makassar, Jalana Daeng Tata Parangtambung,

Makassar

Bidang Keahlian: Bahasa dan Sastra Indonesia

Riwayat Pekerjaan/Profesi dalam 10 Tahun Terakhir:

1.

Pegawai Negeri Sipil / dosen Universitas Negeri Makassar (2000-2016)

Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:

2.

S3: Program Pasca Sarjana Universitas Padjajaran (1996-2001)

3.

S2: Program Pasca Sarjana (1989-1991)

4.

S1: IKIP Ujung Pandang (1980-1986)

Judul Buku yang Pernah Ditelaah (10 Tahun Terakhir):

1.

Bahasa Indonesia kelas 1,2,3 SMP, SMA, SMK

Judul Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):

Tidak ada

Profi

l Penelaah

Bahasa Indonesia

175

Nama Lengkap : Dr. Dwi Purnanto, M.Hum.

Telp. Kantor/HP : 0271-632480/ 0271-634521

E-mail : [email protected]

Akun Facebook :

Alamat Kantor : Kampus UNS Jalan Ir. Sutami 36A, Surakarta 57126

Bidang Keahlian: Bahasa dan Sastra Indonesia

Riwayat Pekerjaan/Profesi dalam 10 Tahun Terakhir:

1.

Dosen Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta

(1986 - sekarang)

Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:

1.

Doktor, Linguistik, Universitas Sebelas Maret Surakarta (2002- 2010)

2. Magister Humaniora,

Linguistik, Universitas Sebelas Ma

ret Surakarta (1998-2001)

3. Doktor,andus

Linguistik, Universitas Sebelas Ma

ret Surakarta (1979-1984)

Judul Buku yang Pernah Ditelaah (10 Tahun Terakhir):

1. Sintaksis

(2016)

2.

Bahasa Indonesia untuk SMP dan SMA

(2016)

3.

Bahasa Indonesia untuk SMP dan SMA

(2015)

4.

Bahasa Indonesia untuk SMP dan SMA

(2007)

Judul Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):

1. Kesantunan kritik dalam masyarakat E

tnik madura: Kajian Pemberdayaan Fungsi

Bahasa (2015)

2.

Ketidaksantunan Berbahasa dalam Persidangan Pidana di Wilayah Eks-Karesidenan

Surakarta (2015)

3. Kearifan Lokal Petani dan Persepsinya terhadap Pekerjaan Non-Petani Masyarakat

di Kabupaten Ngawi (Kajian Etnolinguistik) (2015)

4. Pemerolehan Bahasa Anak-anak Idiot (

Down Syndrome

) di Kabupaten Ponorogo

Jawa Timur (Kajian Psikolinguistik) (2014)

5.

Prinsip-prinsip Interaksi dalam Persidangan Pidana di Wilayah Surakarta (2013)

6.

Strategi Tanya Jawab dalam Persidangan di Wilayah Surakarta (2012)

7.

Tindak Tutur Direktif dalam Persidanghan Pidana di Wilayah Surakarta (2011)

8. Struktur, Fungsi, dan Penafsiran Makna Pemakaian Bahasa Hukum Pidana di

Pengadilan Wilayah Surakarta (2010)

176

Kelas IX SMP/MTs

Nama Lengkap : Prof. Dr. Hasanuddin WS, M.Hum.

Telp. Kantor/HP : 0751.7053363/ 08126619925

E-mail : [email protected]

Akun Facebook : -

Alamat Kantor : Kampus FBS UNP, Air Tawar, Padang

Bidang Keahlian: Ilmu Sastra/Pembelajaran Sastra

Riwayat Pekerjaan/Profesi dalam 10 Tahun Terakhir:

1.

Dosen Tetap FBS Universitas Negeri Padang, TMT (1 Maret 1987- sekarang)

2.

Dosen Tetap Program Pascasarjana Universitas Negeri Padang (2003 - sekarang)

3.

Dosen Luar Biasa Program Pascasarjana Universitas Riau (2008 - sekarang)

4.

Dosen Luar Biasa Program Pascasarjana Universitas Andalas (2010 - -sekarang)

5.

Dosen tamu pada Faculty of Art, Deakin University, Melbourne, Victoria, Australia,

(Januari - Desember 1999)

6.

Staf ahli bidang bahasa dan budaya Indonesia dalam Kegiatan ”Indonesian

Maintenance Program for Victorian School Teachers”. Faculty of Art and Education

Deakin University (2014)

Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:

1.

S3: Program Pascasarjana Universitas Padjadjaran Bandung, Ilmu Sastra (1999-

2003)

2.

S2: Program Pascasarjana Universitas Padjadjaran Bandung, Ilmu Sastra (1992-

1994)

3.

S1: Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni IKIP Padang, Jurusan Pendidikan Bahasa

dan Sastra Indonesia (1982-1986)

Judul Buku yang Pernah Ditelaah (10 Tahun Terakhir):

1.

Penelaah buku Teks Pelajaran (BTP) dan Tim Pengembang instrumen

penilaian BTP Kelas X, XI, XII (SMA/MA, SMK) Mata Pelajaran Bahasa Indonensia

Berdasarkan Kurikulum 2006 (Tahun 2007—2012: BSNP dan Pusbuk)

2.

Penelaah BTP Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas VII, VIII, IX (SMP) dan

Kelas X, XI, XII (SMA/MA, SMK) untuk buku elektrorik (BSE) (Tahun 2011—

2012 : BSNP dan Pusbuk).

3.

Penelaah dan Tim Pengembang Penyusunan Instrumen Penilaian Buku

Teks Pelajaran Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Bidang Peminatan

(Kurikulum 2013) Mata Pelajaran bahasa Indonesia Kelas X, XI, XII (Tahun

2013—2014 Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Bekerjasama dengan

Pusat Kurikulum dan Perbukuan (Puskurbuk) Kemendiknas)

4.

Penelaah BTP Mata Pelajaran Bahasa Indonesia (Wajib) Berdasarkan

Kurikulum 2013 Kelas VIII, IX dan XI, XII (Tahun 2013—2014:Pusat Kurikulum

dan Perbukuan (Puskurbuk) Kemendikbud)

5.

Penelaah BTP Mata Pelajaran Bahasa Indonesia (Wajib) Berdasarkan Kurikulum

2013 Hasil Revisi Kelas VIII, IX dan XI, XII (Tahun 2015—2016:Pusat Kurikulum

dan Perbukuan (Puskurbuk) Kemendikbud)

Bahasa Indonesia

177

Judul Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):

1.

Nilai-nilai Pendidikan Karakter dalam Teks Sastra Anak pada Cerita Anak Terbitan

Surat Kabar. Penelitian Hibah Kompetitif Ditjendikti Kemendikbud (2012).

2.

Kearifan Lokal dalam Sastra Lisan Kepercayaan Rakyat Ungkapan Larangan

Masyarakat Minangkabau Wilayah Adat Luhak Nan Tigo. Penelitian Hibah

Kompetitif Ditjendikti skim Fundamental (Tahun Pertama 2014)

3.

Kearifan Lokal dalam Sastra Lisan Kepercayaan Rakyat Ungkapan Larangan

Masyarakat Minangkabau Wilayah Adat Luhak Nan Tigo. Penelitian Hibah

Kompetitif Ditjendikti skim Fundamental (Tahun Kedua 2015)

4.

Tunjuk Ajar Kearifan dalam Tradisi Lisan Ungkapan Rakyat Peribahasa Masyarakat

Minangkabau. Penelitian Hibah Kompetitif Ditjendikti skim Fundamental (Tahun

Pertama 2016)

5.

Warisan Budaya Takbenda Kearifan Lokal dalam Tradisi Lisan Kepercayaan Rakyat

dan Ungkapan Tradisional Minangkabau. Penelitian Hibah Kompetitif PNBP

Universitas Negeri Padang (2016)

6.

The Intangible Heritage Across Borders

. Penelitian Bersama PKH FBS Universitas

Negeri Padang dengan Faculty of Art and Education Deakin University, Melbourne,

Australia

178

Kelas IX SMP/MTs

Nama Lengkap : Yadi Mulyadi, S.S.

Telp. Kantor/HP : (022) 5403533 / 081 321 308 202

E-mail

: [email protected] / [email protected]

Akun Facebook : yadim1

Alamat Kantor : Jalan Permai 28 Nomor 100, Margahayu Permai, Bandung

Bidang Keahlian: Bahasa dan Sastra Indonesia

Riwayat Pekerjaan/Profesi dalam 10 Tahun Terakhir:

1.

2011-2016 : Editor dan Penulis di Yrama Widya, Bandung

2.

2012-2014 : Staff Pengajar MKDU Bahasa Indonesia, Akper Kebonjati, Bandung

3.

2012 : Redaktur Bahasa Majalah Pendidikan Surya Medali, PT Satu Nusa, Bandung

4.

2006-2011 : Koord. Editorial CV Acarya Media Utama, Bandung

Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:

1.

S1: Bahasa dan Sastra Indonesia, UPI Bandung (2002-2006)

Judul Buku yang Pernah Diedit (10 Tahun Terakhir):

1.

Bahasa Indonesia SMA-MA/SMK-MAK Kelas X–XII

(Kemdikbud, 2016)

2.

Jenis-Jenis Teks dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK: Analisis

Fungsi, Struktur, dan Kaidah, serta Langkah-Langkah Penulisannya

(Yrama Widya,

2014)

3.

Strategi Belajar dan Pembelajaran Implementasi Kurikulum 2013

(Yrama Widya,

2014)

4.

Bahasa Indonesia SD/MI Kelas I–VI

(Yrama Widya, 2012)

5.

Menuju Mahir Berbahasa dan Bersastra Indonesia Kelas X

(Acarya Media Utama,

2008)

6.

Menuju Mahir Berbahasa dan Bersastra Indonesia Kelas XI, XII Program Bahasa

(Acarya Media Utama, 2008)

7.

Menuju Mahir Berbahasa dan Bersastra Indonesia Kelas XI, XII Program IPA-IPS

(Acarya Media Utama, 2008)

8.

Bahasa dan Sastra Indonesia SMP/MTs Kelas VII, VIII, dan IX

(Acarya Media Utama,

2008)

Judul Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):

Tidak ada

Profi

l Editor

Isi hari-hari Anda dengan kebaikan bukan dengan narkoba.